Senin, 02 Maret 2015

Bersyukur Kepada Allah

Beberapa bulan di sini, aku seperti jauh dari semuanya. Jauh dari ibu, dari adek juga jauh dari kucingku. Meskipun kota ini ramai, tapi tak akan berarti jika kamu hanya sendirian. Hampir setiap hari, pertanyaan yang sama melintas di otakku " apakah keputusan yang ku ambil saat itu sudah benar, jika benar mengapa aku seperti ini? kenapa tak bahagia?".
Mungkin sebenarnya ini adalah masalah klasik, manusia memang tak pernah puas. Saat kamu telah mendapatkan suatu hal, pasti kamu minta lebih dan takkan pernah cukup. Jika di lihat lagi, semuanya sudah cukup nyaman di sini. Hanya jauh dari keluarga saja, Tapi aku tak berkembang, nyatanya setiap hari rutinitas yang ku jalani selalu sama, membosankan.
Dari pagi hingga malam, dari senin sampai senin lagi, semuanya monoton. Tak ada yang mampu membuatku merasa terhibur dari penat ini. Jika pagi datang, aku ingin cepat-cepat bertemu malam. Malam susah tidur, saat baru terlelap tau-tau sudah pagi lagi. Ahh aku selalu bosan dengan semua ini. Berulang kali aku coba menerapkan hidup sehat, tidak begadang, makan yang sehat dan bangun pagi. Itu hanya berhasil beberapa hari, dan akhirnya aku kembali lagi seperti ini.
Kadang aku merasa seperti Zombie, tak punya semangat berjuang untuk hidup, mungkin ini adalah akibat dari kurangnya mendengarkan tausiah. Dulu, setiap seminggu sekali aku mengikuti kajian. Dimana secara tidak langsung memberiku motivasi agar tak menyia-nyiakan hidup dan supaya rajin beribadah kepada Tuhan, Jadi aku tidak terlena, dan nyaman sekali berada di tengah-tengah jiwa yang damai, tentram dan lemah lembut. Mereka tak pernah berkata kasar, mereka selalu mengingatkan tentang kebaikan, dan mereka selalu tersenyum. Tidak seperti di sini. Semua orang bertindak semaunya, tidak sabaran, gampang marah, selalu sibuk tapi lupa ibadah, dan banyak lagi sifat yang tidak menyenangkan lainnya,
Beberapa hal kecil kadang memberiku semangat untuk melanjutkan hidup, misalnya saat perjalannan ke tempat kerja. Di situ banyak orang-orang yang dengan semangat tinggi tetap berjuang menhidupkan hidup. Ada tukang sayur, Tukang bubur ayam, Tukang buah dan banayk lagi tukang lainnya yang semua dagangannya di dorong. Kadang malah membuat macet dan dimarahi banyak orang, tapi besoknya mereka jualan lagi padahal pikulannya berat.
Lalu apa lagi yang aku keluhkan, mungkin jika ingin hidupku lebih berwarna, aku harus melakukan banyak hal positif. Pasti semua itu mendorong perilaku baik juga, dan akhirnya hidupku jadi baik. Poin pentingnya, hidup harus di syukuri, Tuhan sudah memberikan kesempatan untuk berada di dunia. Kita harus berusaha bersikap yang baik supaya banyak mendapat hal baik juga. Bicara mengenai timbal balik dengan Tuhan, Pasti kita tak pernah rugi, Tuhan selalu memberikan yang lebih banyak kepada kita.
Jadi aku berharap, malam ini adalah malam terakhirku untuk mengeluhkan ketidakadilan hidup, berhenti menyalahkan keadaan yang tidaksesuai keinginan. Mungkin semua itu dapat terjadi tergantung bagaimana cara kita bersikap dan menghadapinya.